Tuesday, September 24, 2013

RENUNGAN BUAT YANG BERNAMA "ANAK"

RENUNGAN BUAT YANG BERNAMA "ANAK" Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia. Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, "Sabar nak, sabar ya sayang." Namun, Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata. Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit? Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad, Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali. Tangan ibu, tangan ajaib. Sentuhan ibu, sentuhan kasih. Dapat membawa ke Surga Firdaus. Semoga bisa jadi renungan untuk kita semua.. Silakan share/bagikan, semoga manfaat..

"Kata Hikmah, Motivasi & Inspirasi"

rejeki, jodoh dan mati urusan Allah

Sahabat…
Kita sering kali mendengar kata2 ini : “ Rejeki, Jodoh dan mati adalah urusan Allah”. Dan semua terserah Allah yg memutuskan hal-hal tersebut, seberapa kuatnya kita berusaha mengubah atau berlari darinya.

Tapi ada yang menurut saya menarik.dan kalau boleh saya sebagai seorang dengan keilmuan dan kecerdasan yang sangat rendah untuk mengungkapkan hasil pemikiran saya.(mudah2an bukan pemikiran sesat)

Pertama Rejeki ,
saya persempit arti rejeki adalah uang, harta atau benda2 berharga lainnya. Walau sebenarnya dapat diartikan luas.
Betapapun giatnya kita berusaha, jika Allah belum berkehendak memberikan rejeki, maka kita tidak akan mendapat rejeki. Tapi untungnya adalah Allah Maha Pengasih, Maha Pemurah, Maha Baik Hati sehingga jika kita berusaha Allah akan memberikan apa tujuan kita tersebut.
Yang bagi saya menarik dalam hal rejeki adalah.
“Jika kita di beri rejeki, jarang sekali ada yang mau menolaknya atau protes. Tapi jika tidak diberi maka akan protes, bahkan berburuk sangka kepada Allah dan menganggap Allah tidak adil.”
Kita pun lupa bahwa keputusan di tangan Allah, dan terserah Allah siapa yang mau Dia beri rejeki. Karena sesungguhnya Allah selalu memberi yang terbaik untuk Makhluknya. Contoh awal bulan tgl 1 belum gaji belum di transfer, bisa jadi kalau seandainya sudah ditransfer dan diambil saat itu juga kita akan dirampok misalnya. (serem yah contohnya?)
Jadi dalam urusan rejeki terserah Allah yang ngatur dan kita harus berbaik sangka (husnu dzon) bahwa Allah Maha pemurah dan Penyayang.
Dalam hal ini menurut saya 90:10 mau menerima rejeki

Yang kedua adalah Jodoh

Dalam hal ini saya mempersempit arti jodoh adalah pasangan hidup. Karena sering kita dengar kalau belum punya suami atau istri di bilang belum dapet jodoh.
Yang menarik dalam hal jodoh ialah:
Jika Allah Memberikan jodoh lebih cepat kepada kita, sebagian akan langsung menerima, sebagian juga tidak menerima/belum mau menerima.
Contoh : seorang wanita bertemu dengan pria ia cintai ingin serius menikahinya. Ada yang bersedia menerima karena berfikir ini jodoh dari Allah, ada juga yang menolak atau menundanya. Entah ingin menikmati masa muda atau kebebasan dulu, ingin melanjutkan pendidikan dulu, ingin berkarir dulu atau ingin mencari-cari yang lebih baik dulu. Padahal bisa jadi pria tersebut adalah jodoh yang terbaik . hal ini juga berlaku sebaliknya pada pria.
Jadi dalam hal ini fifty fifty 50:50 yang mau menerima

Yang ketiga adalah kematian , wuih… serem yah…? Walaupun pada saatnya kita akan merasakannya tetap aja serem.

Nah.., karena seremnya ini. Banyak dari kita yang tidak mau menerima akan keputusan Allah ini. Entah kitanya yang mati atau orang yang kita sayangi yang mati. Padahal semua itu adalah keputusan Allah. Dan hanya Allah lah yang berhak mengatur. Dan kita sebagai hambaNya hanya bisa menerima.
Seberapapun kita menghindar dari kematian, dengan berbagai cara.kematian akan menjemput kita juga. Tapi sayangnya kita sering lupa akan hal ini. Kita hanya memikirkan rejeki dan jodoh tanpa memikirkan kematian dan amal apa yang akan sudah kita perbuat untuk bekal saat kematian itu menjemput. Bahkan kita seringkali merasa bahwa hidup itu selamanya.
Maka dalam hal ini 10:90 dari kita mau menerima.

Dan dalam menyikapi 3 hal diatas (Rejeki, Jodoh dan Mati) agama mengajarkan untuk let it flow . biarkan dia datang dengan sendirinya. Maksudnya jika belum waktunya jangan mendahului kehendak Allah.

Dalam hal rejeki, kita jangan mendahului kehendak Allah dengan cara mencuri, korupsi atau lainnya

Dalam hal jodoh jangan kita mendahului kehendak Allah dengan cara berzina bahkan untuk mendekati zina. Juga jangan memancing seseorang untuk berzina seperti mempertontonkan aurat.biarkan indah pada waktunya

Dalam hal kematian juga jangan mendahului kehendak Allah dengan cara bunuh diri.

Sekali lagi saya mengingatkan, bahwa sayapun tak luput dari dosa. Dan pada dasarnya ulasan di atas adalah untuk saya sendiri yang masih sering melakukan dosa.

Jika ada yang salah mohon nasihat dan koreksinya. Karena tulisan ini saya tulis dengan segala keterbatasan ilmu saya.
Terima kasih

Tuesday, May 21, 2013

Kata kata bijak

“Suatu pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan yang tak kunjung pernah dimulai” (JRR Tolkien, penulis Novel The Lord of the Rings) Sedikit orang kaya yang memiliki harta. Kebanyakan harta yang memiliki mereka –Robert G. Ingersoll Hidup manusia penuh dengan bahaya, tetapi justru di situlah letak daya tariknya –Edgar Alnsel Mowrer Orang termiskin yang aku ketahui adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa kecuali uang. John D.Rockefeller Realitas selalu lebih konservatif daripada ideologi — Raymond Aron Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. – Thomas Alva Edison Jadilah diri anda sendiri. Siapa lagi yang bisa melakukannya lebih baik ketimbang diri anda sendiri? – Frank Giblin, Ii Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. – Confusius Kesempatan anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan anda pada diri sendiri. – Robert Collier

Thursday, January 17, 2013

Timphan Kue Khas Aceh Saat Lebaran

Timphan adalah kue tradisional khas Aceh, yang bercita rasa legit dan manis. Timphan merupakan kue hidangan khas Aceh disaat lebaran atau hari raya, baik hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Timphan dibuat 1 atau 2 hari sebelum lebaran dan daya tahannya bisa mencapai lebih kurang seminggu, timphan adalah menu hidangan utama buat tamu yang berkunjung ke rumah saat lebaran. Bagi orang Aceh baik yang berada di Aceh sampai seluruh dunia tiada yang tidak mengenal sama kue atau adonan yang satu ini, karena sudah menjadi tradisi turun temurun dan rahasia umum di Aceh bahwa yang namanya timphan setiap ibu-ibu atau wanita di Aceh bisa membuatnya. Timphan yang merupakan makanan lembek berbalut daun pisang muda. Timphan yang paling terkenal adalah timphan rasa srikaya. Sebelum menjelang lebaran bisanya ibu-ibu sudah menyiapkan daun pisang muda baik memetik di kebun atau beli di pasar. Seiring dengan terkenalnya timphan ini di Aceh, sehingga banyak ungkapan atau peribahasa dengan kata timphan diantaranya yaitu “Uroe goet buluen goet Timphan ma peugoet beumeuteme rasa” ( Hari baik bulan baik, timphan buatan ibu harus dapat kurasakan). Adapun bahan-bahan dan cara membuatnya sebagai berikut, bergantung seberapa porsi yang diinginkan, di bawah ini kita ambil bahan untuk 15 porsi (1 porsi lebih kurang sama dengan 114 kalori ): A. Bahan
1) Pisang raja dihaluskan 250 gram 2) Tepung ketan 200 gram 3) Santan kental 2 sdm 4) Air kapur sirih 1 sdm 5) Garam 1/4 sdt B. Isi 1) Telur ayam 2 butir 2) Santan kental 50 ml 3) Gula pasir 100 g 4) Nangka masak cincang kecil 25 g 5) Tepung terigu ½ sdt 6) Daun pkitan 1 lembar 7) Kelapa muda parut halus 50 g 8) Vanilli ¼ sdt C. Cara membuatnya 1) Campurkan semua bahan dasar dengan cara aduk tepung ketan dan pisang yang sudah dihaluskan serta masukkan santan, air kapur dan garam hingga tercampur rata, adonan ini digunakan untuk kulit. 2) Kocok telur dan gula hingga kental dengar mixer atau sejenisnya (sebelum ada mixer dulu ibu-ibu di Aceh ngeremas dengan menggunakan tangan), lalu masukkan tepung terigu dan santan kental, aduk hingga rata, tambahkan nangka masak yang sudah dicincang kecil-kecil dan kelapa muda parut halus, lalu beri daun pkitan, masak sampai kental, kemudian angkat beri vanilli lalu aduk rata lagi. Setelah matang dinginkan dan gunakan sebagai isi timphan. 3) Ambil daun pisang muda yang telah dipotong –potong sesuai untuk satu ukuran timphan olesi dengan minyak, lalu tipiskan adonan kulit tadi di atas daun, kemudian beri adonan isi terus digulung, dibungkus seperti gambar di atas, kukus hingga matang selama lebih kurang 10 menit.

Bahan UJi Publik KurikulumBaru 2013